I. PENGERTIAN
Dalam pengertian sehari-hari istilah pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.Sedang pemupukn adalah penambahan bahan tertentu kedalam tanah agar tanah tersebut menjadi subur.
Oleh karena itu pemupukan pada umumnya diartikan sebagai penambahan zat hara suatu media tertentu untuk dipergunakan pada organisme tertentu dalam pertumbuhannya. Dalam arti luas pemupukan sebenarnya adalah penambahan bahan lain yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan pengertian ini, dari kegiatan yang disebutkan di atas hanya urea yang dianggap pupuk karena bahan tersebut yang mengandung hara tanaman yaitu nitrogen.
Pemupukan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan produktivitas tanaman. Ketersediaan pupuk secara tepat dosis dan tepat waktu sering menjadi masalah bagi pekebun kelapa sawit. Dalam hal ini pemakaian pupuk majemuk merupakan salah satu alternatif untuk menjamin penyediaan seluruh hara secara tepat waktu dan seimbang di dalam tanah.
Kelapa sawit memerlukan pemupukan baik pada tahap pembibitan, tanaman belum menghasilkan (TBM), maupun tanaman menghasilkan (TM). Tanaman kelapa sawit memerlukan pupuk dalam jumlah yang tinggi, mengingat bahwa 1 ton TBS yang dihasilkan setara dengan 6,3 kg Urea, 2,1 kg TSP, 7,3 kg MOP, dan 4,9 kg Kiserit.
Tanaman yang tidak dipupuk satu kali dapat berakibat penurunan produksi tanaman hingga beberapa tahun. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dapat meningkatkan produksi antara 6‐11% (Foot et al, 1987), 0‐35% (Gurmit, 1989), 5‐92% (Dolmat et al,1989). Beragamnya pengaruh pemupukan terhadap produktivitas tanaman tersebut oleh beragamnya jenis tanah, umur tanaman, kondisi iklim dan tingkat pengelolaan kultur teknis yang diterapkan oleh pekebun.
Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman umumnya mengandung bahan lain, yaitu:
- Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah:
- Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.
- Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.
- Mixed ferilizer atau pupuk campuk ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya.
- Jenis Pupuk yang umum dipergunakan untuk pemeliharaan Kelapa sawit :
Tabel Kandungan
dan Jenis Pupuk
No
|
Kandungan
|
Jenis Pupuk
|
% Tase
|
1
|
Pupuk N
|
Urea
|
46%
|
ZA
|
21%
|
||
2
|
Pupuk P
|
SP 36
|
35% P205
|
RP
|
30% P205
|
||
3
|
TSP
|
45% P205
|
|
Pupuk K
|
Kcl (MOP)
|
60% K2O
|
|
ZK
|
50% K2O
|
||
Abu Janjang
|
35 – 40% K2O
|
||
4
|
Pupuk Mg
|
Kieserite
|
26 – 27% MgO
|
Dolomite
|
18% Mgo
|
||
5
|
NPK
Pupuk Majemuk
Rustica NPK Mg
|
Rustika 15-15-6-4
Rustica 12-12-17-2
|
Gambar Proses Hilang nya
pupuk pada tanaman sawit
Gambar Kebutuhan Pupuk Pada
Tanaman Sawit
B. JENIS PUPUK
1.
Pupuk Tunggal
Sintetis
Seperti namanya pupuk kimia
adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk
buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia
majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk
kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering
digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk
hara P, Kcl atau MOP untuk hara K.
Kelebihan
nya :
- Mudah didapat dan harga lebih murah
- Kepastian dosis bisa lebih tepat sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
- Kelarutan dalam tanah sangat cepat dan cepat diserap tanaman.
Kelemahannya
- Pupuk secara kelarutan cepat sehingga tingkat lossis ataupun kehilangan pupuk sangat tinggi contohnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi terhadap applikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat tempat. Sehingga kehilanggan dapat diperkecil.
- Pupuk tunggal juga dapat memperburuk sifat tanah seperti menimbulkan pengerasan ataupun peningkatan atom H dalam tanah (tetapi ini bisa dianulir dengan applikasi lain seperti tanam kacangan ataupun pemakaian organik suplement.
2. Pupuk Majemuk ( semi sintetis NPK dll)
Pupuk majemuk biasanya dibuat
dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam,
tergantung produsen dan komoditasnya.
Pada tanaman kelapa sawit,
pupuk majemuk umumnya digunakan pada tahapan pembibitan dan tanaman belum
menghasilkan. Pupuk majemuk yang digunakan di pembibitan adalah pupuk majemuk
NPKMg dengan komposisi 15 15 6 4 dan 12 12 17 2
(Nitrogen N 12%, kandungan fosfor P 12%, kandungan
kalium K 17% dan kandungan magnesium Mg
2%. )
Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanaman belum menghasilkan (TBM).
Pada usia TBM, sistem pertumbuhannya belum sempurna sehingga akan lebih baik
jika diberikan pupuk dengan kandungan nutrisi yang komplit. Pupuk majemuk biasa
digunakan pada tanah marginal seperti tanah berpasir karena pupuk majemuk
mempunyai kelarutan yang lambat dan tidak menguap oleh panas. Selain itu pupuk
majemuk mempunyai efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pupuk tunggal. Pada berbagai jenis tanah efisiensi pupuk majemuk ini tidak jauh
berbeda.
Kelebihannya :
- Pupuk slow reliase (tidak secara keseluruhan terurai sebab pupuk komposisi padan dengan bahan lainnya.
- Tidak merusak tanah bersinergis.
Kekurangannya
- Harga pupuk sangat mahal
- Ketepat dosis tidak bisa tercapai sebab setiap unsur seyawa hara terdapat dalam perbandingan yang berbeda.
- Kebutuhan pupuk tidak sama setiap unsurnya.
Tabel Formulasi Standar NPK Untuk Kelapa
Sawit
Sumber : Demplot
Pupuk NPK Pelangi Segmen Kelapa
Sawit di Kabupaten Sanggau Kalbar Pupuk kaltim
Keterangan: Formulasi dapat dibuat sesuai kebutuhan
berdasarkan hasil analisis tanah dan daun, aplikasi standard adalah sebanyak
1,5 Kg setiap 6 Bulan.
|
3. Pupuk Organik
Pupuk organik seperti namanya
pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk
pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput
laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi
pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan
pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu
(yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang
diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan.
Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan,
cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan
lain-lain.
Pupuk organik memiliki
kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat
senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik,
asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain (sumber java organik farm)
Selain kandungan hara, pupuk
organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain. Meskipun kandungan
haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini
memiliki peranan yang lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam
humik dan asam fulvat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai
KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap
unsur hara.
Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah
menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan
tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yang
diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos.
Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman.
Pupuk Organiks seperti kompos dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, dan
sifat biologi tanah.
Intinya perbandingan unsur
kimia pada pupuk sintetis dan pupuk organik tidak semata mata pada nilai
perbandingan unsur kima nya saja, tetapi manfaat dari penggunaan pupuk organik
adalah peranan pupuk organik sebagai unsur peningkatkan nilai KTK (kapasitas
Tukar Kation) pada tanaman.
Tabel 12.4 : Standard SNI Pupuk
Jenis Pupuk
|
Rumus Kimia
|
Kadar Unsur Hara Utama
|
Reaksi Kemasaman
|
Bentuk
|
Warna
|
Kelarutan dalam air
|
UREA
|
(NH2)2CO
|
42 – 46% N
|
Sedikit masam
|
Kristral dan butir
|
Putih
|
Mudah larut
|
ZA (Zwavelzure Ammoniak)/ Ammonium Sulfat
|
(NH4)2SO4
|
20 – 21% N dan
21 – 27% S
|
Masam
|
Kristal
|
Putih kelam sampai putih kekuningan
|
Mudah larut
|
Natrium Nitrat (NN)
|
NaNO3
|
16 % N
Dan
26% Na
|
Netral sampai basa
|
Kristal
|
Berbagai warna: merah, kuning, kelabu,
dan ungu
|
Mudah larut
|
TSP (Triple Super Phosphate)
|
Ca(H2PO4)2.H2O
|
44-52% P2O5
|
Netral
|
Butiran (granul)
|
Abu-abu
|
Dapat larut
|
Fosfat Alam (RP= Rock Phosphate)
|
Ca3(PO4)2
|
Sangat beragam tergantung sumbernya. 25
– 38% P2O5
|
Netral sampai basa
|
Tepung (serbuk)
|
Tergantung sumbernya. Abu-abu keputihan,
merah kecoklatan
|
Kelarutan sangat rendah
|
Kalium Clorida (MOP=Muriate of Potash)
|
KCl
|
52 – 60% K2O, dan 47 % Cl
|
Netral sampai agak masam
|
Kristal
|
Merah, putih kotor
|
Dapat larut
|
Kalium Sulfat (ZK=Zwavelzure
Kali)
|
K2SO4
|
49-53% K2O
|
Netral sampai agak masam
|
Kristal
|
Putih keabu-abuan
|
Dapat larut
|
Kieserit
|
MgSO4.H2O
|
27% MgO dan 22% S
|
Agak masam
|
Tergantung sumbernya:
Kristal dan tepung
|
Putih
keabu-abuan, atau putih
|
Tergantung
sumbernya: Agak sukar larut sampai dapat larut
|
Dolomit
|
CaMg(CO3)2
|
18-22% MgO, dan 40% CaO
|
Basa
|
Tepung
|
Putih atau putih keabu-abuan
|
Sukar larut
|
HGFB
|
Na2B4O7.5H2O
|
45% B2O5
|
Kristal
|
Putih kotor
|
Mudah larut
|
|
Copper
|
CuSO4.5H2O
|
26% Cu dan 13% S
|
Masam
|
Kristal
|
Biru
|
Mudah larut
|
Zinc
|
ZnSO4.H2O
|
36% Zn
|
Masam
|
Kristal
|
Mudah larut
|
|
Ferrum
|
FeSO4.7H2O
|
19% Fe
|
Masam
|
Kristal
|
Mudah larut
|
|
15:15:6:4
|
15%N, 15%P2O5, 6%
K2O, 4% MgO
|
Netral sampai agak masam
|
Butir (granul)
|
Coklat kemerahan
|
Mudah larut
|
|
12:12:17:2
|
12%N, 12%P2O5,
17%K2O, 2%MgO
|
Netral sampai agak masam
|
Butir (granul)
|
Merah kecoklatan
|
Mudah larut
|
|
13:6:27:4:0.65B
|
13%N, 6%P2O5, 27%K2O,
4%MgO, 0.65% B
|
Butir (granul)
|
Mudah
|
C. PERSIAPAN
UMUM PEMUPUKAN
1. Mempersiapkan lapangan yang akan dipupuk.
a. Piringan.
Piringan harus bersih dengan lebar yang cukup (jari-jari 2 meter) dan tidak
tergenang air.
b. Tunasan.
Blok yang akan dipupuk sebaiknya telah ditunas (untuk tahun yang sedang
berjalan).
c. Jadwal urutan
penaburan.
Dahulukan memupuk blok Tanaman Baru – kemudian TBM – setrusnya TM menerima
2 kali penaburan – blok dengan pokok-pokok kuning – baru TM yang satu kali
menerima penaburan.
2. Mempersiapkan pengangkutan ( transport ).
Transport pupuk harus diatur sehari sebelumnya agar pupuk pagi-pagi sudah
ada di blok ( hubung traksi, gudang ). Pengeceran pupuk di blok dari arah-arah
transport harus diatur oleh petugas yang terlatih untuk menunjukan lokasi
penaburan dan menetapkan jumlah kantongper tumpuk untuk setiap interval baris
tertentu berdasarkan peta detail blok atau angka sensus pohon. Kantong atau
bungkusan pupuk harus ditumpuk dipiringan dan tidak dibenarkan diletakan
dipasar atau parit, sedangkan interval pokok untuk pengeceran kantong masuk
kedalam barisan tanaman adalah :
Berat kantongan x 1 pokok
Dosis
3. Mempersiapkan keamanan.
a. Keamanan pupuk yang
telah diecer harus terjamin ( aman pencurian, pembuangan / menyembunyikan pupuk
kegawangan atau parit ), untuk itu kerahkan centeng-centeng.
b. Pupuk yang sudah
diangkut kelapangan harus selesai ditaburkan seluruhnya pada hari
tersebut.
4. Organisasi dan
pelaksanaan.
a. Setiap hari hanya
diperkenankan satu macam pupuk saja yang ditaburkan ditiap afdeling.
b. Semua penabur harus
yang sudah terlatih, terdiri dari satu mandoran wanita yang tetap untuk setiap
afdeling. Sediakan jumlah tenaga yang pasti sesuai luas yang akan dipupuk.
c. Sediakan takaran
sesuai jumlah penabur, juga cangkol untuk mencacah ( khusus untuk area). Araah
mencacah harus maju dan bukan mundur.
d. Kantong – kantong
diecer oleh penabur sendiri kedalam blok.
e. Penaburan pupuk
dimulai dari rintis tengah kepasar kebun.
5. Syarat Pemupukan
a. Jarak tabur dari pohon :
Untuk TB
(Tanaman Baru ) dan TBM (Tanaman Belum Menghaslkan) jarak tabur pupuk
tergantung kepada perkembangan pohon ( lebarnya tajuk ). Tepatnya jalur
penaburan harus dibawah proyeksi ujung tajuk dengan jarak kira-kira :
TB ( 0 Tahun ) = 30 cm
TBM
( 1 – 3 Tahun ) = 0,5 – 1 meter.
TM
( > 4 Tahun ) = 2 meter.
b. Menurut
sifatnya cara penaburan pupuk diatur sebagai berikut :
Tabel 12.5. Kelompok Pupuk dan Penaburan nya
Kelompok
Pupuk
|
Penaburan
|
Pencacahan
|
Lain -
lain
|
Urea , SA
|
Pada jalur
ditepi piringan,
mengelilingi
pohon
|
Segera
dicacah
|
Pupuk jangan mengenai daun.
Pada tanah
miring,pupuk di taburkan dibawah piringan yg lebih tinggi dan dicacah
|
TSP, Kieserite, Borate
|
I D E M
|
Tidak
dicacah
|
|
KCL , ABU
|
Ditebar
merata diseluruh permukaan piringan
|
Tidak
dicacah
|
c. Tidak dibenarkan mencampur pupuk
sebelum penaburan.
Jika
dijalur penaburan dipiringan, pupuk-pupuk ”N” yaitu, Urea atau SA aqtau NH4
atau COMPOUND jangan bertindih dengan RP atau AGROPHOS atau TSP atau KCL atau
ABU atau KIESERITE, demikian juga pupuk Borate/Borax jangan bertindih dengan
pupuk-pupuk yang lainnya dan jangan pula dicampur dengan larutan herbisida.
D. PEMUPUKAN
TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
1. Rencana Pemupukan
a. Mandor besar (Mandor
1) mandor pemupukan dengan krani adeling membuat rencana pemupukan sesuai
dengan pedoman RKAP dan RAB
b. Rencana meliputi :
o
Blok yang akan dipupuk
o
Jumlah kebutuhan pupuk/blok ( dosis x jml pohon)
o
Permintaan kendaraan dan rencana tempat pengeceran pupuk.
2. Peralatan
a. Bakul/ember untuk isi
10 kg
b. Takaran : dari
mangkuk plastik seperti bekas sabun atau yang lain.
c. Kain gendong.
d. Sarung tangan.
3. Pelaksanaan Pemupukan
a. Sistem pemupukan
dilakukan per jenis pupuk dan tidak dianjurkan mencampur pupuk terlebih dahulu.
b. Upuk Urea, ZA, MOP
(KCL) dan Kieserite, waktu penaburannya boleh berurutan.
c. Pupuk RP/TSP
dihindari agar tidak bercampur dengan ZA, dengan cara pemupukan RP/TSP
dilaksanakan sesudah pemupukan ZA.
d. ( HK/ha ) sbb :
o
Membuat RK,SPK,SPB : 0,04
o
Mengangkut pupuk : 0,18
o
Mengumpul goni : 0,04
o
Menabur : 0,30
e. Pupuk diecer ke
titik-titik pengeceran yang telah ditentukan.
f.
Sistem pemupukan adalah ancak giring, dimana pekerja
digiring ke 1 blok hingga selesai, kemudian baru pindah ke blok lain.
g. Pupuk ditabur
dipiringan,1 orang penabur berjalan sekaligus 2 baris tanaman (1 gawangan ).
h. Jarak penaburan dapat
dipedomani sebagai berikut :
o
TBM 0 : 30-50 cm
o
TBM 1 : 50-100 cm
o
TBM 2 : 100-150 cm
o
TBM 3 : 150-200 cm
4. Dosis Pupuk
· Dosis pupuk pada TBM
Kelapa Sawit.
Tabel Dosis Pemakaian Pupuk
Umur (Bulan)
|
Dosis (Kg/Pohon)
|
||||
ZA atau urea
|
RP
|
MOP
|
Kieserite
|
HGFB
|
|
Saat tanam
1
3
5
8
12
|
-
0,10
0,25
0,25
0,25
0,50
|
0,5
-
-
0,50
-
0,75
|
-
-
-
0,15
0,35
0,35
|
-
-
-
0,10
0,15
0,25
|
-
-
-
-
0,02
-
|
Jumlah
TBM 1
|
1,35
|
1,75
|
1,00
|
0,70
|
0.02
|
16
20
24
|
0,50
0,50
0,50
|
-
1,00
-
|
0,50
0,50
0,75
|
0,50
0,50
0,50
|
0,03
-
0,05
|
Jumlah
TBM 2
|
1,50
|
1,00
|
1,75
|
1,50
|
0,08
|
28
32
|
0,75
0,75
|
1,00
-
|
0,75
1,00
|
0,75
0,75
|
-
-
|
Jumlah
TBM 3
|
1,50
|
1,00
|
1,75
|
1,50
|
-
|
Total
|
4,35
|
3,75
|
4,50
|
3,70
|
0,10
|
5. Penaburan Pupuk
·
Aplikasi
pemupukan padaTBM
·
Pupuk ditabur
pada permukaan piringan pohon, dari pangkal pohon kearah pinggir piringan.
Tabel Jarak Taburan dengan Tanaman
No
|
TBM
|
Lebar
Piringan (M)
|
Pupuk
|
Jarak dgn Tanaman (cm)
|
1
|
TBM 1
|
1,00
|
B
N
P,
K, Mg
|
0 - 50
50 –
100
50 -
100
|
2
|
TBM 2
|
1,50
|
B
N
P, K, Mg
|
0 - 50
50 – 100
50 - 150
|
3
|
TBM 3
|
2,00
|
N
P,
K, Mg
|
50 –
100
50 -
200
|
E. PEMUPUKAN
TANAMAN MENGHASILKAN (TM)
Pemupukan
TM untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman guna menunjang pertumbuhan untuk
mencapai produksi yang optimal, serta ketahanan terhadap hama penyakit.
Pemupukan memerlukan biaya yang samgat besar, oleh karena itu pelaksanaannya
diperlukan perhatian dan pengawasan yang baik.
1. Penentuan dosis pupuk.
Dosis pupuk ditentukan berdasarkan pertimbangan hasil analisa daun,hasil
penelitian, umur dan kondisi tanaman, tanah, iklim, keseimbangan hara,
efisiensi biaya, produksi yang telah diperoleh, dan target produksi.
2. Soil sampling
unit ( SSU ).
Soil
sampling unit dilakukan setiap 3 tahun pada blok-blok LSU sebagai upaya untuk
mengetahui perkembangan kadar hara didalam tanah secara detail pada
masing-masing blok, yang akan digunakan sebagai pendukung rekomondasi
pemupukan.
Contoh
tanah diambil secara komposit pada piringan, gawangan hidup, dan gawangan mati.
Kedalaman
pengembalian contoh :
1. Tanah Mineral : 0 – 10 cm, 10 – 30 cm, dan 30- 60 cm.
2. Tanah gambut : 0 – 15 cm, 15 – 30 cm, dan 30 – 60 cm.
3. Cara aplikasi.
Aplikasi
pupuk pada TM dapat dilakukan secara
manual maupun mekanis dengan spreader dan pesawat.
a. Pemupukan
secara manual.
· Dilakukan pada TM
muda pada umur <7 tahun atau pada TM yang lebih tua yang tidak dimungkinkan
untuk dilakukan secara mekanis.
· Pada TM muda pupuk
ditabur merata mulai batas luar piringan menuju kedalam dengan lebar 1 meter.
· Pada TM remaja dan
tua, pupuk ditabur melalui batas luar piringan ke arah luar dengan lebar
sebaran 1 meter.
· Pupuk posfat untukTM
muda diberikan dipiringan, sedangkan pada TM remaja dan tua diberikan pada
tumpukan pelepah maupun diatas bahan organik.
· Aplikasi pupuk harus
dilakukan dengan sistem untilan.
b. Pemupukan secara mekanis dengan fertilizer spreader.
Penggunaan
fertilizer spreader (FS) sesuai pada areal TM yang datar sampai landai
(kemiringan 0-5 derajat) dengan umur tanaman > 6 tahun.
4. Dosis Pemupukan
Tabel Dosis Pemupukan
Pemupukan
|
Dosis Pupuk ( Kg/phn )
|
||||||
(Aplikasi)
|
Urea
atau ZA
|
RP
atau TSP
|
MOP/kcl
|
Kieserite
|
HGFB
|
||
Semester 1
Semester 2
|
1,00
1,00
|
1,50
1,50
|
0,75
1,00
|
0,50
0,75
|
0,75
0,75
|
0,50
0,75
|
-
O,05
|
Jumlah
|
2,00
|
3,00
|
1,75
|
1,25
|
1,50
|
1,25
|
0,05
|
5. Pedoman Umum Pemupukan TM
Merupakan pedoman secara umum, namun demikian curah hujan di masing-masing
kebun harus diperhatikan.
Pada saat
curah hujan rendah dan musim kering, maka aplikasi pupuk harus mempertimbangkan
frekuensi curah hujan dengan ketentuan :
1. Pemupukan harus
dihentikan segera apabila 7 hari berturut-turut tidak terjadi hujan.
2. Pemupukan dapat dilanjutkan
segera apabila terdapat minimal 2 hari hujan
dengan curah hujan 25 mm atau 1 hari hujan dengan curah hujan 50 mm
dalam kurun waktu 7 hari berturut-turut.
3. Pemupukan harus
dihentikan kembali apabila :
·
Untuk urea, segera bila tidak ada hujan dalam 3 hari
berturut-turut
·
Untuk pupuk MOP, Kieserite, pupuk mikro segera setelah 7
hari berturut-turut tidak hujan
Catatan :
Pupuk
Rock phosphate, super phosphat, dan super dolomite dapat diaplikasikan karena
tidak terjadi penguapan.
4. Frekuensi Pemupukan
o Nitrogen (N) dan Potassium (K)
Umumnya
dua kali aplikasi per tahun. Jarak minimum antara aplikasi tidak kurang dari 2
bulan. Pada tanah pasir umumnya tiga kali aplikasi per tahun
o Phosphorus
(P), Magnesium (Mg), copper (Cu) dan boron (B)
Diberikan
sesuai dengan rekomendasi pemupukan. Pada kondisi tertentu, frekuensi tidak
mengikuti situasi normal.
5. Waktu
Aplikasi Pupuk yang Saling Antagonis
a. Pupuk
ammonium (N) dan pupuk alkalis
Pupuk
ammonium seperti urea, ammonium sulphate, ammonium chloride, dan ammonium
nitrate harus diaplikasi sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis
seperti super dolomite maupun TSP.
Aplikasi
secara bersamaan dari pupuk ini pada tempat yang sama akan mengakibatkan
hilangnya nitrogen karena penguapan. Interval pemupukan tidak diperlukan jika
pemberian ammonium dan alkalis tidak diaplikasi pada tempat yang sama seperti
pada areal piringan dan gawangan mati yang sudah terpisah dan tidak akan
mengakibatkan antagonis.
b. Pupuk potassium (K) dan magnesium (Mg)
Pupuk
potassium seperti muriate of potash (MOP/KCL) dan sulphate of potash (ZK) tidak
bisa diaplikasi secara bersamaan dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan
super dolomite karena adanya pengaruh yang antagonis antara K dan Mg serta
antara K Ca (kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan). Untuk mengurangi
pengaruh antagonis pupuk ini diperlukan waktu sekitar 3 minggu. Apabila
memungkinkan, pupuk K harus diberikan terlebih dahulu.
6. Kekurangan
Unsur Pupuk
Tabel Beberapa tanda/gejala visual kekurangan
hara
Unsur
|
Akibat
|
|
1
|
N
|
Daun menguning, warna pucat terutama pada daun yang
tua, daun muda tetap hijau .
|
2
|
P
|
Jarang bisa dilihat langsung secara jelas, bila sudah terjadi dalam waktu
yang lama. Ukuran daun makin lama mengecil dan pertumbuhan tanaman kerdil.
Bila ada vegetasi rumput/lalang, tulang daunnya berwarna keunguan.
|
3
|
K
|
Daun – daun tua menguning mulai dari ujungnya disertai
bercak-bercak warna orange
|
4
|
Mg
|
Jelas terlihat pada daun terutama yang terkena sinar matahari langsung.
Warnanya menguning kemudian mengering dimulai dari pinggir helai daun
terutama pada daun tua, jumlahnya terkadang sampai 1 lingkaran (8 daun).
|
5
|
S
|
Kebalikan dan kekurangan N. Pada kekurangan S yang
menguning pucat adalah daun-daun muda sampai sebanyak 1-2 putaran daun (8-16
pelepah).
|
6
|
B
|
Daun muda tumbuhnya tidak normal seperti melingkar, ujung anak daun
membentuk seperti kait atau menggulung, anak daun pada ujung pelepah seperti
jarum
|
F. PENGGUNAAN PUPUK PKS
1. Tandan
Kosong
a. Aplikasi
Tandan
kosong merupakan produk samping (by-product) yang dihasilkan PKS dalam bentuk
padatan sekitar 21% dari TBS yang di olah.
Tandan
kosong harus telah diaplikasi dalam kurun waktu 6 hari ke lapangan untuk
mengurangi kehilangan haranya. Kandungan unsur hara di TKS cepat
merosot/menurun pada penumpukan yang lambat waktu diaplikasi, akibatnya manfaat
menggunakan TKS tidak tercapai (maksimal)
Manfaat :
·
Manfaat dari aspek kimia tanah, sumber hara tanaman dan
bahan organik tanah
·
Manfaat dari aspek biologi tanah, media tumbuh bagi
mikroganisme mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru tanaman
·
Manfaat fisik tanah, media konservasi tanah guna mencegah
resiko erosi dan meningkatkan kemampuan menyimpan air tanah (water holding
capacity)
Tabel Kandungan hara
Hara
|
Satuan
|
Kisaran
|
Rerata
|
|
N
|
Nitrogen
|
%
|
0,64-0,93
|
0,90
|
P2O
|
Phosphorus
|
%
|
0,160-0,318
|
0,11
|
K2O
|
Kalium,potassium
|
%
|
1,93-4,03
|
2,40
|
MgO
|
Magnesium
|
%
|
0,17-0,28
|
0,17
|
CaO
|
Kalsium,calsium
|
%
|
0,23-0,41
|
0,27
|
Cl
|
Khlor
|
%
|
0,44
|
|
Mn
|
Mangan
|
ppm
|
9 -34
|
24,75
|
B
|
Boron
|
ppm
|
10-16
|
12,94
|
Zn
|
Seng,zinc
|
ppm
|
22-50
|
37,72
|
Cu
|
Copper
|
ppm
|
43-83
|
53,14
|
Fe
|
Besi, ferrum
|
ppm
|
158-1128
|
275,36
|
b. Dosis dan frekuensi
Dosis
aplikasi TKS pada TBM dan TM :
- Pada TBM dosis rekomondasi per pohon per tahun sebesar 200 kg TKS dan ditambahkan pupuk 500 g urea diatas TKS segera setelah aplikasi dilakukan. Aplikasi harus dilakukan satu lapis disekitar piringan tanaman mulai sekitar 30 cm dari pangkal batang kelapa sawit.
- Pada TM dosis aplikasi TKS dan pupuk organik tambahan dibedakan bardasarkan kondisi tanahnya.
2. Kompos
Kompos merupakan pemanfaatan lain dari btandan kosong setelah melalui
proses dekomposisi sehingga terjadi penurunan bobot dan volume dari tandan
kosong tanpa mengurangi potensi hara yang terkandung didalamnya. Kompos yang
dihasilkan sekitar 20% dari TKS. Setiap periode produksi kompos, JLTZ harus
melakukan sampling terhadap kompos yang sudah matang dan mengirimkannya keLIBZ
untuk dianalisa nutrisinya.
Tabel 12.10. Kandungan Hara Kompos (kadar
air 60%)
Hara
|
Rerata (%)
|
N Nitrogen
|
3,30
|
P Phosphorus
|
0,31
|
K Kalium, potassium
|
2,35
|
Mg Magnesium
|
0,70
|
a. Dosis Aplikasi :
Dosis
rekomendasi per pohon
·
Semester I :
35 kg kompos + 1,0 kg RP
·
Semester II :
35 kg kompos
b. Cara Aplikasi :
·
Kompos yang sudah matang dimuat dengan Dump-Truck lalu
ditimbang di PKS dan diecer di CR serta MR
·
Kompos diaplikasikan secara manual dengan diletakkan di
antara dua pohon dalam barisan searah jalan rintis
·
Pupuk RP diaplikasikan merata di atas kompos sesuai
dengan dosisnya yang bertujuan untuk menambah hara phosphorus dalam tanah.
·
Seorang mandor bertanggung jawab atas distribusi kompos
dan pengawasan aplikasinya.
c. Waktu Aplikasi :
Kompos
yang sudah matang harus segera diaplikasi ke lapang untuk mengurangi kehilangan
haranya.
3. Abu Tandan.
Abu tandan yang dihasilkan ± 0,3% dari TBS. Abu tandan adalah produk akhir
dari proses pembakaran tandan kosong di dalam incenerator, bersifat alkalis dan
memiliki potensi hara yang tinggi, terutama unsur Kalium. Setiap bulan abu
tandan harus dianalisa kandungan haranya.
Manfaat :
Sumber
hara tanaman dan dapat meningkatkan pH tanah karena sifatnya yang alkalis
(manfaat kimia tanah)
Tabel 12.11. Kandungan Hara : (kadar air 11%)
Hara
|
Kisaran (%)
|
Rerata (%)
|
K2O
total
|
25,30 – 48,70
|
42,07
|
K2O
larut dalam air
|
15,50 – 36,80
|
26,99
|
MgO
total
|
3,46 – 3,49
|
3,48
|
MgO
larut dalam air
|
0,02 – 0,04
|
0,03
|
CaO total
|
5,25 – 5,84
|
5,57
|
CaO
larut dalam air
|
0,01 – 0,02
|
0,02
|
Cl
|
4,36 –
7,45
|
5,80
|
a. Dosis dan Frekuensi :
Dosisi
abu tandan (pada kadar air 11%) yang direkomendasikan adalah 2 kali berat dari
dosis pupuk MOP yang dianjurkan. Aplikasi dilakukan 1 kali setahun, secara
bergiliran antara semester 1 dan semester 2 dengan pupuk MOP dan abu tandan
b. Cara
Aplikasi :
Abu
tandan yang telah dimasukkan ke dalam karung diangkut ke lapangan untuk ditabur
merata secara manual di luar piringan. Pekerja sebaiknya menggunakan sarung
tangan dan masker
c. Waktu Aplikasi :
Abu
tandan diaplikasi sesuai dengan jadwal rekomendasi pemupukan anorganik.
4. Aplikasi
Limbah Cair PKS
Limbah cair PKS dihasilkan ± 55% dari TBS yang diolah. LCPKS merupakan
produk samping yang dihasilkan PKS dalam bentuk cairan.
Limbah
cair PKS yang dimanfaatkan untuk aplikasi di lapangan adalah LCPKS yang sudah
mendapat perlakuan di dalam kolam instalasi pengolahan air limbah – digest
effluent bukan LCPKS yang masih mentah (raw effluent).
Manfaat :
- Manfaat ditinjau dari aspek kimia tanah sebagai sumber hara tanaman, air dan bahan organik tanah
- Manfaat ditinjau dari aspek biologi tanah sebagai media tumbuh bagi mikroorganisme pengurai di dalam tanah
Tabel Kandungan Hara Limbah Cair
Karateristik
|
Unit
|
Kisaran
|
Rerata
|
|
pH
|
Derajat kemasaman
|
-
|
3,83 – 7,25
|
6,55
|
BOD
|
Biologycal Oxygen Demand
|
ppm
|
170 – 23.574
|
2.559
|
COD
|
Chemical Oxygen Demand
|
ppm
|
2.213 – 107.492
|
14.345
|
O/G
|
Oil and Grease
|
%
|
0,11
|
|
TA
|
Total Alkalinity
|
ppm
|
704 – 3.421
|
2.763
|
VFA
|
Volatile Fatty Acid
|
ppm
|
49 – 5.452
|
579
|
TS
|
Total Solid
|
ppm
|
0,52 – 7,12
|
1,64
|
N
|
Nitrogen
|
ppm
|
120 - 996
|
454
|
P
|
Phosphorus
|
ppm
|
69 - 590
|
170
|
K
|
Potassium
|
ppm
|
965 – 2.500
|
1.641
|
Mg
|
Magnesium
|
ppm
|
195 - 530
|
334
|
Ca
|
Calsium
|
ppm
|
100 -
575
|
249
|
a. Dosis dan frekuensi :
·
Dosis rekomendasi per ha per tahun adalah 375 m3 atau 125
m3/ha/rotasi x 3 rotasi
·
Dosis 750 m3 per ha per tahun atau 250 m3/ha/rotasi x 3
rotasi digunakan pada :
§ Areal LA lama yang
tidak ada lagi lokasi untuk pengembangan
§ Areal LA baru yang
tidak memungkinkan dilakukan aplikasi secara luas karena sebagian areal lainnya
adalah tanah berpasir atau tanah dengan porositas tinggi atau berlubang
·
Semua dosis rekomendasi diaplikasikan 3 kali setahun atau
4 bulan sekali
b. Cara aplikasi :
·
Limbah cair PKS diaplikasikan di tanah mineral non pasir
yang bertopografi datar hingga agak bergelombang. Tanah pasir serta gambut
tidak direkomendasikan.
·
Areal aplikasi harus memiliki kedalaman air tanah > 75
cm dari permukaan tanah.
·
Blok-blok yang banyak dilalui oleh parit dan sungai serta
rendahan tidak rekomendasikan untuk diaplikasi limbah cair.
·
Limbah cair PKS dialirkan melalui pipa utama dan pipa
distribusi kedalam blok-blok yang sudah ditentukan.
·
Seorang mandor bertugas mengelola aplikasi limbah cair
dan mengkomunikasikan waktu aplikasi dengan operator mesin pompa di PKS.
·
Aplikasi limbah cair PKS dilakukan secara jalur perjalur
didalam blok dibawah pengawasan seorang pekerja. Apabila menggunakan sistem
gravitasi maka harus dipastikan bahwa flatbad terjauh telah teraplikasi.
·
Pada saat barsamaan dapat dilakukan aplikasi beberapa
jalur bergantung kepada jarak dan tekanan air yang keluar dari pipa distribusi.
Tekanan yang terlalu besar harus dikurangi dengan cara membuka jalur aplikasi
lainnya agar pipa distribusi tidak pecah, sebaliknya apabila tekanan terlalu
kecil maka aplikasi hanya dikerjakan pada jalur-jalur yang berdekatan saja
untuk meningkatkan prestasi aplikasi yang diperoleh.
·
Lamanya jam operasi bergantung kepada debitnya yang
keluar dari pipa distribusi yang ditentukan oleh jarak kapasitas pompa.
·
Aplikasi pada flatbad yang berdekatan dengan badan air
seperti parit dan sungai harus dilakukan secara hati-hati. Beberapa hal yang
harus diperhatikan :
§ Menaikkan tanggul
pembatas pada flatbad yang berdekatan dengan badan air
§ Memastikan bahwa
masih ada jarak atau sisa tempat didalam flatbad yang tidak terisi dengan
limbah cair sebagai cadangan apabila turun hujan dengan intensitas yang tinggi
·
Setelah aplikasi seluruh peralatan pedukung putaran kran
air harus dilepas dan disimpan di tempat yang aman.
c. Waktu Aplkasi :
Limbah
cair diaplikasikan sesuai dengan jadwal rekomendasi dengan memperhatikan batas
ketinggian maksimum di dalam flatbad sekitar 10 cm dibawah permukaan tanah.
G. UNSUR HARA DAN GEJALA DEFISIENSI PADA TANAMAN
1. Nitrogen ( N ).
Nitrogen sangat
berperan dalam pertumbuhan tanaman pada proses pembentukan protein, sintesa
klorofil, dan fotosintesa. Tanaman mengambil nitrogen dari t6anah dalm bentuk
nitrate ( NO3-) dan ammonium ( NH4+ ).
a. Gejala defisiensi N.
Gejala dimulai
dari pelepah tua yang berwarna hijau pucat sampai kekuningan. Pada tahap
selanjutnya tulang daun berwarna orange terang dan orange kecoklatan, tulang
anak daun dan hulaian daun mengecil dan menggulung kedalam.
b. Penyebab
defisiensi N.
Gejala defisiensi N dapat
disebabkan oleh:
·
Adanya persaingan yang berat antara tanaman dengan gulma
seperti lalang (Impereta cylindrica L.), mikania (Mikania micrantha ) dan
pakisan ( fems ).
·
Kandungan nitrogen dalam tanah yang rendah.
·
Tanah dengan drainase jelek (reduktif) sehingga terjadi
proses denitrifikasi (nitrogen hilang dalam bentuk gas N2).
c. Tindakan pencegahan.
Beberapa tindakan untuk
mencegah dan menangani defisiensi N :
·
Mengendalikan secara dini tumbuhan yang bersifat
kompetior bagi tanaman kelapa sawit dan melakukan perawatan tanaman kacangan.
·
Memperbaiki drainase.
·
Meningkatkan bahan organik tanah.
·
Meningkatkan ketersediaan nitrogen tanah secara
bioteknologi.
·
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
·
Mengaplikasikan pupuk secara tepat (jenis pupuk, dosis,
cara dan waktu aplikasi).
·
Monitiring dengan pengambilan contoh daun.
2. Phosphorus ( P ).
Phosphorus berperan
dalam metabolisme tanaman, sepert transfer energi adenosine
triphosphate ( ADP ), dan adenosine
monophosphate ( AMP ). Defiensi P akan mengakibatkan penurunan proses
metabolisme yang meliputi terhambatnya pertumbuhan dan perbanyakan sel,
respirasi dan fotosintesa.
Tanaman mengambil
phosphorus dalam bentuk ion orthjophosphate ( H2PO4, HPO4,PO43 ).
a. Gejala defisiensi P.
Identifikasi defisiensi
P secara visual sangat sulit karena tidak menunjukan gejala yang khusus
didaun.Sebagai indikasi diantaranya adalah : tanaman mengalami pertumbuhan yang
terhambat (kerdil) dan pelepah pendek, serta terjadinya penurunan produksi
jumlah tandan, berat tandan, dan berat tandan rerata.
b. Penyebab
defisiensi P.
Gejala defisiensi P
dapat disebabkan oleh beberapa factor.
·
Kandungan P dalam tanah yang rendah.
·
Fiksasi P yang tinggi didalm tanah :
§ Tanah sangat
masam sering terjadi ikatan AI-P dan Fe-P.
§ Tanah alkalis
sering terjadi ikatan Ca-P.
·
Kandungan bahan organik tanah yang rendah, terutama pada
tanah yang top soilnya telah hilang.
·
Aplikasi pupuk P yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
c. Tindakan
pencegahan.
Beberapa tindakan
untuk mencegah dan menagani defisiensi P :
·
Meningkatkan bahan organik tanah.
·
Meningkatkan ketersedian phosphorus dan bioteknologi.
·
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
·
Mengaplikasi pupuk secara tepat (jenis pupuk, dosis, cara
dan waktu aplikasi).
·
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.
3. Magnesium ( Mg ).
Magnesium merupakan kation divalen berukuran kecil serta
memiliki sifat elektropositive yang berperan dalam proses pembentukan klorovil,
aktifator enzim dan transfer energi, serta mengendalikan tingkat kemasan ( pH
dalam sel).
a. Gejala defisiensi Mg.
Gejala mulai dari pelepah tua. Pada tahap awal lembaran
daun yang berumur lebih tua yang terkena sinar matahari akan berwarna hijau
kekuningan. Pada gejala lebih lanjut, daun berubah warna menjadi orange terang,
apabila dibiarkan warna daun berubah menjadi coklat dan akhirnya mengering yang
dimulai dari sisi helai anak daun.
b. Penyebab
defisiensi Mg.
Gejala defisiensi
Mg dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
·
Ketidak seimbangan antara Mg dengan nutrisi lainnya (K,
NH4 Ca).
·
Kandungan Mg dalam tanah yang rendah.
·
Tanah dengan tekstur pasir, tanah sulfat masam, dan top
soil yang tipis atau tererosi (areal belerang).
·
Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung K yang
tinggi.
·
Aplikasi pupuk Mg yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
c. Tindakan
pecegahan.
Beberapa tindakan
untuk mencegah dan menangani defisiensi Mg
·
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.
·
Meningkatkan bahan organik tanah.
·
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
·
Mengaplikasikan pupuk secara tepat (jenis pupuk,dosis,
cara dan waktu aplikasi). Keseimbangan K/Mg dan Mg/Ca sangat diperlukan dalam
pemupukan.
4. Potassium ( K )
Potassium sangat berperan bagi tanaman terutama dalam
mengendalikan proses membuka dan menutupnya stomata, aktivitor enzim, dan
meningkatkan transport hasil fotosintesa kebagian penyimpanan ( buah).
a. Gejala
defisiensi ( K ).
Gejala defisiensi berupa orange
spotting dan confluent orange spotting
serta mid crown yellowing dimulai dari
pelepah tua.
Gejala orangr spotting berupa bercak-bercak berwarna
orange yag mengkilat dan meneruskan cahaya pada anak daun.
Dilapangan harus dibedakan adanya gejala confluent corange spotting akibat genetis dan
akibat defisiensi K dengan memperhatikan adanya kemampuan untuk meneruskan
cahaya matahari.
Gejala mid crown yellowing
ditandai dengan berkembangnya gejala nekrosis warna coklat kekuningan yang
tidak cerah, bercak kecil yang mengalami klorosis ini berkembang keseluruhan
daun yang selanjutnya terbentuk pita
berwarna kuning disisi helai daun. Pada
gejala defisiensi berat, mid crown yellowing dan confluent orange spotting
sering muncul secara bersamaan.
b. Penyebab
defisiensi K.
Gejala defisiensi
K dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
·
Kandungan K dalam tanah yang rendah.
·
Tanah dengan reaksi
sangat masam : tanah sangt berpasir, tanah gambut, tanah sulfat masam.
·
Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung Mg yang
tinggi.
·
Aplikasi pupuk K yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
c. Tindakan pencegahan.
Beberapa tindakan untuk mencegah dan menangani defisiensi K :
·
Meningkatkan bahan organik tanah.
·
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
·
Mengaplikasi pupuk secara tepat ( jenis pupuk, dosis,
cara dan waktu aplikasi).
·
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.
ReplyDeleteKami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan KI JAWI dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI JAWI dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI JAWI meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI JAWI kini saya b KI JAWI isa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI JAWI sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI JAWI DI 0823 1100 22887 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW
1. Di Lilit Hutang
2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel
3. Barang berharga Anda. sudah Habis Buat Judi Togel
4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat
5. Keluarga anda.sdh hampir.berantakan gara2 Judi togel
Jangan Anda Putus Asa…Anda sudah...
berada Di blog yang sangat Tepat..
Kami akan membantu anda semua dengan
Angka Ritual Kami.dengan bantuan mahluk Ghoib..
Mulai dari CB, AI, SHIO, 2D,3D,4D & 6D
HUB: AKI JAWI di:(0823 1100 2287 )
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (3.50) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB AKI_JAWI _:(0823 1100 2287 )terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
6.Pesugihan TUYUL.
7.Uang Balik
8.Ingin Buka Usaha Sendiri.
9.Penghasilan Cukup.
10.Cepat Dapat Pekerjaan Semoga barmanfa'at
ANDA JANGAN RAGU JANGAN TAKUT, SUDAH TERBUKTI BANYAK ORANG YANG SUKSES, HUBUNG: AKI JAWI
(0823 1100 22887 )..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angkanya Saja…
Jaminan 5x putaran 100% bisa di jamin tembus berturut-turut
bu bu postingan ttg apa
ReplyDeleteibu komen tentang apa
jaka sembung bawa golok juga bu dina
salam kenal.kami prodoksi prnggilingan kaptan .dolomit dan pembuatan pupuk phospat granul..kami jamin murah oarna kami pridoksen langsung .info 08175750078
ReplyDeleteMau tanya ?
ReplyDeleteMengapa setelah pembakaran abu tandan kosong kelapa sawit dapat meningkatkan kandungan hara K2O
Proses apa yang terjadi
ReplyDelete
ReplyDeletePT. BASMAA KURNIA UTAMA
JUAL :
1. PUPUK DOLOMITE
2. CALCIUM CARBONATE CaCo3 POWDER
3. QUICK LIME/KAPUR TOHOR CaO POWDER
DAN BINGKAHAN
4. HYDRATED LIME Ca(OH)2
HUBUNGI :
+62 822 11855757, +62 853 2947 5858
STOK : 10.000 Ton
HARGA : 325
NAMA : PT. BASMAA KURNIA UTAMA
STATUS : Produsen
ALAMAT : Jl. Raya Bojonegoro - Tuban, Kec. Plumpang, Kab. Tuban
Jawa Timur
KOTA : TUBAN
TELP/ HP : 085329475858
EMAIL* : sumirat.jr@gmail.com