Menanggulangi HK Fiktif di Perkebunan Kelapa Sawit



Dampak positif dari pembangunan perkebunan terhadap masyarakat sekitar pengembangan perkebunan kelapa sawit, tercermin dalam terciptanya kesempatan kerja bagi masyarakat tempatan. Begitu juga timbulnya kesempatan berusaha, seperti: membuka kios makanan dan minuman, jasa transportasi, industri rumah tangga, erta jasa perbankan. Semuanya ini akhirnya menimbulkan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan. Dengan demikian pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Dari sisi lain menyebabkan pola konsumsi dan pendidikan masyarakat akan meningkat pula

Seperti kita sudah ketahui bersama, bahwa perputaran uang di dunia perkebunan kelapa sawit sangat besar bahkan pada saat penggajian karyawan tidak heran harus di kawal polisi untuk menjaga dari hal hal yang tidak di inginkan, seperti perampokan, penodongan dan lain sebagainya, juga memberikan rasa aman bagi karyawan penerima gaji dan petugas pemberi gaji.

Besarnya perputaran uang di dunia perkebunan, apalagi pengawasan dari audit atau pemilik atau para pemegang pucuk pimpinan lemah, maka banyak pihak pihak yang melakukan pekerjaan ekerjaan kotor untk memperkaya diri sendiri maupun kelomoknya, salah satunya adalah dengan menggunakan HK Fiktif.

HK merupakan singkatan dari Hari Kerja, Karena di perkebunan untuk pembayaran PHL (pekerja Harian Lepas) di bayar per hari. Biasanya 1 HK merupakan gaji UMR sebulan di bagi 25 Hari.

Contoh:
Gaji UMR sebulan Rp. 1.875.000, maka Rp. 1.875.000/25 =  Rp.75.000. Jadi 1 HK nya = Rp.100.000,  dan biasanya 1 HK terdiri dari 7 jam/hari.
Dan perhitungan  pekerja mendapat HK apabila sudah bekerja selama 7 jam, kemudian dicatat oleh mandor kemudian di ketahui oleh Asisten Lapangan. Jadi yang dimaksudkan HK fiktif  adalah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja tetapi tidak ada orangnya atau bahkan  pekerjaan nya tidak dilakukan.

Terjadi nya HK fiktif /Fraud biasanya di sebabkan oleh:
  1. Terjadinya penyalahgunaan jabatan/kedudukan di perusahaan untuk memperkaya diri, baik yang di sengaja ataupun akibat dari perusahan dalam mengelola Sumber Daya Manusia dan Aset. 
  2. Tindakan yang disengaja ataupun tersembunyi yang mengakibatkan kerugian Perusahaan.
  3. Pengawasan yang lemah baik dari Atasan langsung maupun dari Manager
  4. Adanya kerjasama yang terstruktur
Biasanya HK fiktif yang terjadi:
  • Adanya HK yang di buat di buku mandor, tetapi gaji tersebut bukan di serahkan kepada orang yang bekerja ataupun pekerja nya 
  •  HK yang di buat di buku mandor, tidak  sesuai dengan gaji yang harusnya di bayarkan kepada pekerja.  
  •  Adanya Pekerja Fiktif.
  • Kesalahan memasukkan data nama karyawan (biasanya pekerjaan temporer)
Untuk mendeteksi adanya HK fiktif yang di buat oleh mandor dan asistan ialah:
Tanda Terima Gaji
  1. Di minta  tanda terima gaji selama 6 bulan tersebut.
  2. Dilihat Fluktuasi pembayaran upah selama 6 bulan terakhir tersebut, 
  3. Di lihat tarikan garis tanda tangan, apakah asli atau palsu. Jika ada keraguan bagi auditor lalu tanyakan sama asisten lapangan untuk bisa berjumpa dengan orang yang ada pada nama tersebut. Misal Namanya (Kutilang). Jika banyak alasan dari asisten lapangan tidak bisa untuk mendatangkan si Kutilang ke kantor,...sebaiknya auditor langsung turun ke tempat tinggal karyawan untuk menanyakan apakah nama Kutilang ada di situ, ataupun pernah bekerja di situ.
Jenis Pekerjaan Yang Rawan HK Fiktif
  • Ada beberapa jenis pekerjaan yang di buat di buku mandor yang tidak bisa di cek lagi. Seperti Pekerjaan Jaga Alat, jaga Api, Rawat Jalan. 
  •  Perawatan Tanaman (Manual Maupun Chemist) 
  •  Pemadaman Kebakaran 
  •  Dan lain sebagainya
Uji Petik HK Fiktif
  1. Melakukan atau mengambil alih pembayaran gaji di afdeling dengan simulasi Asisten dan Kerani kebun tidak dilibatkan, dan simulasikan dengan manipulasi data HK pada yang bersangkutan apakah menerima atau tidak, dan tanyakan berapa HK yang harus dia terima bandingkan dengan catatan Asisten/kerani tentang daftar gaji karyawan.
  2. Dilihat jumlah HK yang di dapat oleh pekerja..,jika biasanya pekerja mendapat 20-25 HK dalam satu bulan, coba di lihat jumlah HK pekerja yang sediki
  3. coba di tanyakan  kepada yang bekerja pada pekerjaan tersebut berapa menerima gaji bulan lalu auditor mencocokkan dengan tanda terima nya. 
  4. Pada saat gajiaan bisa di crosschekck dengan beberapa karyawan,..berapa HK yang dia dapat dan apa yang dia kerjakan biasanya pekerja mengingat ataupun mencatat jumlah Hk dia dalam sebulan. 
  5.  Apabila menggunakan tenaga kontraktor, lihat hasil kerja dan kualitas pekerjaan dibandingkan dengan biaya yang di keluarkan, coba lakukan simulasi dengan pendekatan persuasif ke kontraktor, biasanya ini efektif atau lakukan pemotongan (anggap pekerjaan tidak terealisasi dengan baik kualitas hanya 80%
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1390615899754191"
     crossorigin="anonymous"></script>
 

Manfaat Pupuk Organik bagi Pertanian


PUPUK ORGANIK

Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggu­naan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia.Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik-pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapatkan bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Dengan sitem ini diharapkan tanaman dapat hidup tanpa ada masukan dari luar sehingga dalam kehidupan tanaman terdapat suatu siklus hidup yang tertutup.
Banyak sifat baik pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara lain ialah:
  1. Bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepas­kan hara tanaman dengan  lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil.
  2. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.
  3. Tanah lebih mudah diolah untuk tanah-tanah berat.
  4. Meningkatkan daya menahan air (water holding capaci­ty). Sehingga kamampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak. Kelengasan air tanah lebih terjaga.
  5. Permeabilitas tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar (pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat lembut (lempungan).
  6. Meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation ) se­hingga kemampuan mengikat kation menjadi lebih tinggi, aki­batnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci.
  7. Memperbaiki kehidupan biologi tanah (baik hewan ting­kat tinggi maupun tingkat rendah ) menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin.
  8. Dapat meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan perubahan drastis sifat tanah.
  9. Mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan organik.
Sedangkan sifat yang kurang baik dari pupuk organik adalah:

a.  Bahan organik yang mempunyai C/N masih tinggi berarti masih mentah. Kompos yang belum matang (C/N tinggi) dianggap merugikan, karena bila diberikan langsung ke dalam tanah maka bahan organik diserang oleh mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk memperoleh enersi. Sehingga populasi mikrobia yang tinggi memerlukan juga hara tanaman untuk tumbuhan dan kembang biak. Hara yang seharusnya digunakan oleh tanaman berubah digunakan oleh mikrobia. Dengan kata lain mikrobia bersaing dengan tanaman untuk memperebutkan hara yang ada.  Hara menjadi  tidak tersedia (unavailable) karena berubah dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik jaringan mikrobia, hal ini disebut immobilisasi hara. Terjadinya immobilisasi hara tanaman bahkan sering menimbulkan adanya gejala defisiensi.  Makin banyak bahan organik mentah diberikan ke dalam tanah makin tinggi populasi yang menyerangnya, makin banyak hara yang mengalami immobilisasi. Walaupun demikian nantinya bila mikrobia mati akan mengalami dekomposisi hara yang immobil tersebut berubah menjadi tersedia lagi. Jadi immobilasasi merupakan pengikatan hara tersedia menjadi tidak tersedia dalam jangka waktu relatif tidak terlalu lama

b.  Bahan organik yang berasal dari sampah kota atau limbah industri sering mengandung mikrobia patogen  dan logam berat yang berpengaruh buruk bagi tanaman, hewan dan manusia.

Pupuk kandang

Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia. Selain jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara kualitatif relatif lebih kaya hara dan mikrobia dibandingkan limbah perta­nian. Yang yang dimaksud pupuk kandang ialah campuran kotor­an hewan/ ternak dan urine.
Tabel Rata-rata hara dari berbagai pupuk kandang.
Uraian
Sapi
Ayam
Bebek
Domba
Ukuran hewan ( kg)
500
5
100
100
Pupuk segar (ton/tahun)
11,86
10,95
0,046
0,73
Kadar air ( %)
85
72
82
77
Kandungan hara  (kg/ton ton)




Nitrogen (N)
10
25
10
28
Fosfor (P)
2
11
2,8
4,2
Kalium (K)
8
10
7,6
20
Kalsium (K)
5
36
11,4
11,7
Magnesium (Mg)
2
6
1,6
3,7
Sulfur (S)
1,5
3, 2
2,7
1,8
Ferrum (Fe)
0,1
2,3
0,6
0,3
Boron (B)
0,01
0,01
0,09
-
Cuprum (Cu)
0,01
0,01
0,04
-
Mangan (Mn)
0,03
-
-
-
Zinc (Zn)
0,04
0,01
0,12
-

Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya  dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: 1) makanan hewan yang bersangkutan, 2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan da­gingnya saja,  3) jenis atau macam hewan, dan 4) jumlah dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang.
Kandungan Unsur Hara Tinggi dan lengkap
Pupuk kandang sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O). Meskipun jumlahnya tidak banyak, dalam limbah ini juga terkandung unsur hara mikro diantaranya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Boron (Bo). Banyaknya kandungan unsur makro pada pupuk kandang membuat penggunaannya hanya dilakukan pada saat pemupukan dasar saja. Hal ini erat kaitannya dengan jumlah unsur makro yang dibutuhkan tanaman yang tidak boleh melebihi rasio C/N =12. Sehingga pupuk kandang yang memiliki rasio C/N tinggi yaitu + 25 kurang baik bila digunakan untuk menyuburkan tanaman secara langsung.
Berdasarkan jenis hewannya, pupuk kandang terbagi kedalam lima macam yaitu limbah kambing, limbah sapi, limbah ayam, limbah babi dan limbah kuda. Masing-masing limbah tersebut memiliki karakteristik dan kandungan unsur hara yang berbeda (Tabel 1). Pada limbah sapi misalnya kandungan unsur haranya berbeda antara limbah cair maupun yang padat. Pada limbah sapi yang cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat. Dan sebaliknya kandungan K pada limbah sapi padat lebih banyak dibandingkan yang cair. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa limbah (kotoran ayam) memiliki kandungan N dan P paling besar diantara limbah ternak lainnya. Sedangkan kandungan K paling besar terdapat pada limbah domba cair yaitu sebesar 2.1 %. Suatu limbah dapat digolongkan ke dalam pupuk panas bila memiliki kandungan air yang rendah. Kandungan yang rendah tersebut berimplikasi pada proses perubahan jasad renik secara aktif menjadi lebih cepat, sehingga waktu yang diperlukan jasad renik untuk dekomposisi (penguraian) pupuk ini lebih cepat.
Aplikasi
Hampir semua cara kerja limbah ternak ini berjalan cukup lambat dan membutuhkan waktu lama karena berkaitan dengan perubahan dekomposisi atau penguraian oleh jasad-jasad sebelum siap digunakan oleh tanaman. Pemberian pupuk kandang yang berbentuk cair dengan padat berbeda. Untuk pupuk padat yang dingin misalnya dapat diaplikasikan pada tanah maupun tanaman sekitar 3 – 4 minggu setelah masa pembuatan. Sedangkan pupuk padat yang panas dapat digunakan lebih cepat yaitu sekitar 1 – 2 minggu dari masa pembuatannya. Khusus limbah ternak cair berupa urine juga dapat dimanfaatkan sebagai perangsang perkembangan tanaman karena mengandung hormon. Limbah ini sebaiknya diberikan menjelang waktu tanam dengan mengencerkannya terlebih dahulu.
Penyimpanan limbah yang baik mutlak diperlukan agar gas amoniak yang terkandung tidak banyak mengalami penguapan. Untuk mencegah penguapan tersebut maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu (1) menumpuk sedemikian rupa supaya rongga udara semakin kecil, (2) mengatur penempatan pupuk kandang dengan memperkecil ruang bagi gas amoniak untuk menguap di udara, (3) membasahi tumpukan pupuk kandang dengan air sampai lembab dan (4) mengusahakan agar tempat penyimpanan pupuk yang bentuk padat terpisah dengan pupuk cair.
Sumber : 
1. (Ir. Agung S.Wibowo, MS., penulis adalah pemerhati pertanian berdomisili di Surabaya)

2. sumber : http://nasih.staff.ugm.ac.id/p/007%20p%20o.htm
 
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1390615899754191"
     crossorigin="anonymous"></script>