Kami menyediakan dan telah merangkum seluruh materi tentang kelapa sawit yang ada di blog ini untuk kepentingan para pembaca, agar mudah membacanya pada media seperti Smart phone atau tablet, dan telah kami kemas dalam format PDF, dalam kertas ukuran A4 dan telah di edit berdasarkan masing masing Bab, sehingga lebih mudah untuk pencarian materi bahasan
Ebook terdiri dari 18 Bab dan kuran lebih hampir 400 halaman yang mengupas segala sesuatu tentang perkebunan kelapa sawit, mulai dari pengenalan, Landclearing, Sumber daya Manusia, serta Accounting nya juga masalah hama penyakit dan managemen penunasan serta hama penyakit
Materi sebagai berikut :
Bab 1. Pendahulua
Bab 2. Pengenalan
Bab 3. Perizinan dan Legalitas
Bab 4. Land Clearing Area
Bab 5. Disain Kebun
Bab 6. Benih Sawit
Bab 7. Pembibitan
Bab 8. Legum Cover Crop
Bab 9. Penanaman Kelapa Sawit
Bab 10. Managemen Penunasan
Bab 11. Nutrisi Tanaman
Bab 12. Pemupukan
Bab 13. Perawatan
Bab 14. Hama dan Penyakit
Bab 15. Managemen Sumber daya manusia Perkebunan
Bab 16. Chart Of Accounting Perusahaan
Bab 17. Transportasi dan Traksi
Bab 18. Panen
Bagi yang berminat dapat menghubungi kami pada contact person yang ada di sebelah laman ini..
harga ebook Rp. 250.000 di kirim via email. dan apabila ingin dikirim dengan Flash disk, maka ditambah ongkos kirim dan harga flashdisk sesuai harga yang berlaku.
Demikian disampaikan semoga bermanfaat
Amin
Berbagi pengalaman tentang usaha kebun sawit: beberapa faktor penentu harga kebun sawit yang meliputi harga tanah dan biaya pembangunan (operasional) kebun. Bila anda belum pernah memiliki kebun sawit sebelumnya dan sekedar membuka wawasan, berikut kami sajikan ulasan mengenai penentu harga kebun sawit di sumatera
ReplyDelete1. Lokasi
Lahan semakin dekat dan mudah ke akses jalan akan membuat harga tanah tinggi dan akan lebih tinggi lagi bila lokasi kebun itu dekat dengan PKS (Pabrik Kelapa Sawit). Sebagai perbandingan harga kebun di lokasi yang akses jalannya susah (jauh) pada kebun umur 3 tahun tanam seharga Rp.40juta/hektar, di lokasi yang aksesnya mudah (dekat) dengan kondisi yang sama dengan diatas bisa dihargai Rp.100juta bahkan lebih per hektarnya.
2. Jenis tanah
Jenis tanah darat lebih baik dari tanah gambut. Tanah yang konturnya relatif datar lebih baik dari tanah berbukit. Tanaman sawit adalah tanaman yang membutuhkan banyak air, jadi tanah yang dekat dengan sumber air (muka air tanah yang tidak terlalu dalam) akan sangat baik pertumbuhannya.
3. Jenis bibit yang ditanam
Tidak jarang kebun sawit dibuat dengan tujuan nantinya akan dijual kembali/ investasi. Tentu kebun yang seperti ini kurang meyakinkan sumber bibitnya, karena pemilik tidak mengharapkan hasil panen terbaik, hanya untuk dijual/ trading. Bibit yang baik sebaiknya berasal dari produsen yang sudah dilegitimasi, seperti PPKS (PPP Marihat dan PPP Medan/RISPA), PT. Socfindo, OPSG Topaz (Asian Agri), Dami Mas (SMART), dan Sriwijaya (Selapan Jaya).
4. Perawatan tanaman
Operasional kebun yang terawat sejak dari awal akan memberikan potensi panen yang optimal, karena perawatan yang baik akan memberikan keseragaman tanaman baik dari segi umur dan kecukupan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Kebun yang dirawat dengan baik akan berproduksi secara optimum hingga umur 30 tahun.
5. Umur tanam
Semakin produktif kebun akan semakin tinggi harganya. Namun bagi anda yang berminat membeli kebun yang sudah berproduksi tentunya harus mempertimbangkan usia tanamannya. Membeli kebun pada saat berbuah pasir (sekitar umur 2 tahun tanam) lebih baik daripada yang baru saja siap ditanam, karena pada umur ini sudah mulai bisa kita lihat buah yang keluar. Biasanya secara visual kondisi kebun secara umum dapat kita perkirakan baik atau tidak
6. Legalisasi lahan
Sebelum membeli pastikan apa surat legalitas yang ada. Apakah SHM, SKGR, SKT, dll. Tentu makin tinggi status surat legalitasnya akan semakin mahal harga kebun tersebut.
Demikian semoga bermanfaat...salam sujasmir hamid, Managing natural industry..
Boleh tau CP yang bisa dihubungi pak.
ReplyDelete