Pendahuluan

A.  TANAMAN SAWIT
  • Kelapa sawit adalah tanaman sejenis palma berakar serabut atau monokotil.
  • Bagian tanaman yang bernilai ekonomis adalah buah.
  • Buah tersusun dalam sebuah tandan dan disebut TBS (Tandan Buah Segar).
  • Satu tandan tanaman dewasa beratnya mencapai 20–35 kg,bahkan ada yang mencapai diatas 40 kg,tergantung pada perawatan dan pemupukan tanaman .
  • Tandan tersusun dari 200 – 600 buah @ 20–35 gram.
  • Buah diambil minyaknya dengan hasil :
  • Sabut (daging buah / mesocarp) menghasilkan minyak kasar (CPO) 20–26%
  • Inti sawit sebanyak 6 % yang menghasilkan minyak inti (PKO) 3–4%
  • Kadar % dihitung dari berat tandan buah segar .

B. UMUR TANAMAN
  • Umur ekonomis tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan umumnya 25 tahun,
  • Tetapi dewasa ini umur ekonomis tanaman bisa mencapai lebih dari 25 tahun.
  • Pada umur diatas umur ekonomis tanaman sudah tinggi sehingga sulit di panen, tandanya sudah jarang sehingga secara perhitungan tidak ekonomis lagi.
Pengelompokan berdasarkan umur tanaman adalah sebagai berikut :
No
Umur
Keterangan
3 – 8 Tahun
Muda
2
9 – 13 Tahun
Remaja
3
14 – 20 Tahun
Dewasa
4
< 20 Tahun
Dewasa
Pengelompokan berdasarkan masa berbuah :
  • TBM (Tanaman belum menghasilkan)   0 – 3 tahun.
  • TM ( Tanaman menghasilkan )  lebih dari (>  3 tahun)
C. BAHAN TANAMAN
Buah tanaman kelapa sawit berupa benih yang sudah dikecambahkan disebut : GS(Graminated Seed)
  • Sumber resmi benih kelapa sawit antara lain : PPKS, Lonsum, Socfindo, damimas.
  • Setiap pembelian benih tersebut disertai label disetiap kantong dan sertifikatnya.
  • Benih asli dibuat dari hasil persilangan antara jenis Dura (sebagai pohon ibu) dan Pesifera (sebagai pohon bapak).
  • Benih asli secara visual tidak dapat dibedakan dengan benih yang tidak asli.
Ciri-ciri dari dura fesifera dan tenera dilihat dari buahnya adalah sebagai berikut:

           
Ciri Ciri
Dura
Psifera
Tenera
Ketebalan cangkang
2 –  5 mm
Tidak ada
1 – 2,5 mm
% Cangkang / buah
20 – 50 %
Tidak ada
3 – 20 %
% Mesocarp/ daging buah
20 – 65 %
92 – 91 %
60 – 90 %
% Inti buah
4 – 20 %
3 – 8 %
3 – 15 %
Kadar minyak
rendah
tinggi
sedang
    Kelemahan pesifera secara umum adalah tandanya kecil – kecil dan mengalami aborsi/gugur pada awal perkembanganya. 
    D.MORFOLOGI TANAMAN
    1. Akar, Tanaman kelapa sawit berkeping satu, sistim perakarannya serabut, akar pertama yang muncul dari biji yang berkecambah disebut Radikula.Radikula selanjutnya akan mati dan digantikan dengan akar-akar primer yang tumbuh dari bahagian bawah batang, kemudian bercabang akar sekunder, tersier, kuarterner.
    • Diameter akar primer 5 – 10 mm
    • Diameter akar primer 5 – 10 mm
    • Diameter akar kuarterner 0,1 – 0,3 mm
    • Diameter akar tersier 1 – 2 mm
    • Diameter akar sekunder 2 – 4 mm
    Akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah akar tersier dan kuarterner berada pada kedalaman 0–60 cm dan jarak 2–2,5 m dari pangkal pohon.

    1. Batang
    • Tanaman kelapa sawit berbatang lurus, tidak bercabang, pada tanaman dewasa diameternya 45 – 60 cm bagian bawah batangnya lebih gemuk yang disebut bonggol, dengan diameter 60 – 100 cm .
    • Pelepah /daun menempel membalut batang .
    • Kecepetan tumbuh 35–75 cm / tahun sampai tanaman berumur 3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah yang belum ditunas.
    • Pada tanaman berumur 25 tahun tinggi batang mencapai 13–18 m.
    Perkembangan tinggi batang kelapa sawit yang normal dapat disajikan sebagai berikut :
    Umur
    Thn
    Tinggi
    Meter
    Umur
    Thn
    Tinggi
    Meter
    Umur
    Thn
    Tinggi Meter
    3
    1,6
    10
    6,7
    18
    11,3
    4
    2,2
    11
    7,5
    19
    11,5
    5
    2,6
    12
    8,4
    20
    11,9
    6
    3,8
    13
    8,9
    21
    12,2
    7
    4,5
    14
    9,8
    22
    12,4
    8
    5,4
    15
    10,0
    23
    13,0
    9
    5,7
    16
    10,5
    24
    13,3
    17
    11,0
    25
    14,0

    3. Daun

    Tahap perkembangan daun :
    • Lanceolate Daun awal yang keluar pada masa pembibitan berupa helaian daun yang utuh.
    • Bifurcate Bentuk daun dan helaian daun sudah pecah tetapi bagian ujung belum terbuka.
    • Pinnate Bentuk daun dengan helaian daun yang sudah membuka sempurna dengan arah anak daun keatas dan kebawah.
          Kriteria lainnya adalah sebagai berikut :
    • Pada tanaman muda mengeluarkan 30 daun ( umumnya disebut pelepah ) pertahun pada tanaman tua antara 28–24 pelepah per tahun.
    • Panjang pelepah tanaman dewasa 9 m, anak daun 125–200 pasang dengan panjang 1– 1,2 m dengan lebar tengah  6 cm.
    • Jumlah pelepah yang harus dipertahankan pada tanaman dewasa adalah 40–56 pelepah selebihnya dibuang saat panen.
    • Kedudukan daun pada batang 3/8 artinya pada setiap tiga putaran terdapat 8 daun.
    • Spiral kiri atau spiral kanan.
    • Arah putaran dilihat dari arah atas kebawah, dan arah putaran ini tidak ada pengaruhnya terhadap produksi.
      4. Bunga
    • Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina.
    • Bunga mulai berbunga pada umur ± 14–18 bulan
    • Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.
    • Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan betina ada pada satu rangkaian.
    • Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan bunga (bunga jantan dan bunga betina).
    Bunga Jantan
    Bunga Betina
    Terdiri dari 100-250 spikelet
    Terdiri dari 100-200 spikelet
    1 tandan mekar dengan bau
    Yang sangat wangi selama  - 4 hari
    Tiap spikelet 15-20 bunga



    5.  Buah
    • Umumnya yang ditanam adalah varietas nigrescen, dengan warna buah ungu kehitaman saat mentah.
    • Buah akan matang 5-6 bulan setelah penyerbukan dan warnanya berubah menjadi orange, berat tandan dan ukuran buah bervariasi tergantung umur tanaman, kesuburan tanah dan pemeliharaan .
    • Perkembangan jumlah dan berat tandan disajikan sebagai berikut:


    Perkembangan jumlah dan berat tandan
    Umur ( tahun )    
    Jumlah tandan/pkk/tahun
    Berat kg / tandan
    3 – 8   tahun
    15 – 25 tandan / tahun
    3,5 – 13 kg / tandan
    8 – 16 tahun
    10 – 15 tandan / tahun
    14 – 24 kg / tandan
      >  16 tandan
      4 – 8   tandan / tahun
    25 – 35 kg / tandan

    E. LINGKUNGAN TUMBUH 

    Lingkungan tumbuh yang penting diperhatikan adalah iklim, keadaan fisik, dan kesuburan tanah, berdasarkan faktor ini kelas kemampuan lahan digolongkan menjadi 4 kelas : S1, S2, S3, dan N1 (sangat sesuai, agak sesuai, tidak sesuai, tidak sesuai bersyarat). 
    No
    Description
    S1
    S2
    S3
    N1
    1
    Letak& tinggi tempat
    0 – 400
    0 – 400
    0 – 400
    0 – 400
    2
    Bentuk wilayah :
       - Topografi
       - Lereng
       - Penggenangan

       - Drainase

    Datar  berombak
    0 – 15
    Tidak ada

    Baik

     Bergelombang
    16 – 25
    Tidak ada

    Sedang

    Berbukit
    25 – 36
    Tidak ada

    Agak terhambat

    Curam
    >36
    Sedikit
    Terhambat
    -
    3
    Tanah
    - Kedalaman/solum
    - Bahan organik
    - Tekstur  

    - Batuan
      Penghambat %
    - Kedalaman air tnh
    - Ph

    > 80 cm
    5 – 10 cm
    Lempung,lemp
    Liat,
    < 3

    > 80
    5 – 6

    80 cm
    5 – 10 cm
    Liat berpasir
    Liat
    3 – 15

    60 – 80
    4,5 – 5

    60-80 cm
    5 – 10 cm
    Pasir,debu
    Berlemp.
    15 – 40

    50 – 60
    4 – 4,5

    < 60 cm
    < 5 cm
    Liat berat,
    Berpasir
    <40
    > 40
    40 – 50
    <3 dan >7
    4
    Iklim
    - Curah hujan
    - Defisit air
    - Temperatur (˚C)
    - Penyinaran (jam)
    - Kelembaban %
    - Angin
    - Bulan kering

    2000-2500
    0 – 150
    22 – 26
    6
    80
    Sedang
    0

    1800 – 2000
    150 – 250
    22 – 26
    6
    80
    Sedang
    0 - 1

    1500-1800
    250-400
    22- 26
    6
    80
    Sedang
    2 – 3

    < 1500
    > 400
    22-26
    < 6
    80
    Kencang
    3
    F. PRODUKTIFITAS

    Produktifitas tanaman kelapa sawit jenis Tenera secara umum pada kelas lahan S1,S2,S3,N1 adalah sebagai berikut : 

    Umur
    (Thn)
    Kelas lahan S1
    Kelas lahan S2
    Kelas lahan S3
    T
    RBT
    TBS
    T
    RBT
    TBS
    T
    RBT
    TBS
     3
     4
     5
     6
     7
     8
     9
    10
    11
    12
    13
    14
    15
    16
    17
    18
    19
    20
    21
    22
    23
    24
    25
    22
    19
    19
    16
    16
    15
    14
    13
    12
    12
    11
    10
     9
     8
     8
     7
     7
     6
     6
     5
     5
     4
     4
      3,2
      6,0
      7,5
    10,0
    12,5
    15,1
    17,0
    18,5
    19,6
    20,5
    21,1
    22,5
    23,0
    24.5
    25,0
    26,0
    27,5
    28,5
    29,0
    30,0
    30,5
    31,9
    32,4
     9
    15
    18
    21
    26
    30
    31
    31
    31
    31
    31
    30
    28
    27
    26
    25
    24
    23
    22
    20
    19
    18
    17
    18
    18
    17
    15
    15
    15
    13
    12
    12
    11
    11
    10
     9
     8
     8
     7
     7
     6
     6
     5
     5
     4
     4
      3,0
      6,0
      7,0
      9,4
    11,8
    13,2
    16,5
    17,5
    18,5
    19,5
    20,0
    21,8
    23,0
    23,1
    24,1
    25,2
    26,4
    27,8
    28,6
    29,4
    30,1
    31,0
    32,0
     7
    14
    16
    18
    23
    26
    28
    28
    28
    28
    28
    27
    26
    25
    25
    24
    22
    22
    22
    19
    18
    17
    16
    17
    17
    16
    15
    15
    15
    13
    12
    12
    11
    10
    10
     9
     8
     7
     7
     6
     5
     5
     5
     4
     4
     4
     3
     5
     7
    8,5
    11,1
    13,0
    15,5
    16,0
    17,0
    18,5
    20,0
    21,0
    21,0
    22,0
    23,0
    24,0
    25,0
    27,0
    27,0
    28,0
    29,0
    30,0
    34,0
     7
    12
    14
    17
    22
    25
    26
    26
    26
    26
    26
    25
    24
    24
    22
    21
    20
    19
    18
    17
    16
    15
    14
    Rata2
    11
    21
    24
    10
    20
    22
    10
    19
    20
    Keterangan  :  T = Jumlah tandan/phn/tahun       RBT = Rata – rata berat tandan
    TBS = Tandan TBS/Ha/tahun

    Tetapi walaupun demikian produksi tanaman kelapa sawit masih dapat di tingkatkan lagi diatas produksi secara umum, yaitu dengan peningkatan kebutuhan pupuk dan peningkatan perawatan.


    TINGKAT KEMATANGAN BUAH SAWIT




























    No comments:

    Post a Comment